BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk individu yaitu manusia hanya
bergelut dengan perasaannya sendiri sedang menurut makhuk sosial ia selalu
mengdakan hubungan dengan manusia lainnya. Dalam kehidupannya manusia tidak akan
bisa hidup sendiri karna ia tidk bi mnghasilkan/ memenuhi kebutuhan hidup
sendiri tampa ada bantuan orang lain.
Rumusan
Masalah
1. Apa fungsi manusia
sebagai makhluk individu?
2. Apa saja peranan
manusia sebagai makhluk sosial?
Batasan
Masalah
Manusia adalah makhluk yang diciptakan Alloh dengan
sesempurna bentuk. Maka dalam peranan hidupnya manusia memiliki dua peranan
yatu sebagai makhluk inividu dan sebagai makhluk sosial.
Tujuan
Makalah ini merupakn salah satu bentuk tugas terstruktur
dalam matakuliah ilmu sosial budaya dasar (ISBD)
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Manusia
sebagai makhluk individu
Individu dalam konsep sosiologi berarti manusia
perorangan sebagai lawan dari manusia berkelompok. Yang dimaksut
manusia perorangan bukanlah perorangan dalam jasmaniah tetapi dalam
kerohanianya .[1]
Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya
ditandai oleh perilaku individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh
perilaku individu yang berusaha menempat kan dirinya dihadapan
individu individu lainnya yang telah mempunyai pola perilaku sesuai dengan
norma norma dan kebudayaan setempat merupakan bagiannya. Individu akan berusaha
menurut koentjaraningrat unsur unsur kepriadian meliputi pengetahuan, persaan,
dan dorongan naluri.
Unsur dorongan naluri tidak kalah pentingnya untuk di
pahami. Dorogan naluri adalah sesuatu yang selalu ada pada setiap manusia atau
dengan kata lain merupakan sumber bahwa darilahir dengn tampa memperoleh
pengetahuan
apapun sebelumnya. Ada beberapa macam dorongan yang perlu diketahui yaitu :
1. Dorongan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2. Dorongan sex
3. Dorongan untuk
mencari makan.
4. Dorongan untuk
berinteraksi dengan orang lain.
5. Dorongan untuk
meniru tingkah laku sesamanya.
6. Dorongan untuk
berbakti.
7. Dorongan akan
keindahan.
Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya
ditandai dengan perilaku individu yang berusaha menempatkan dirinya dihadapan
individu individu lainnya yang telah mempunyai pola pola perilaku yang sesuai
denga norma norma dan kebudayaan ditempatnya.
Perkembangan
Individu
Pekembanga manusia yang wajar dan normal harus melalui
proses pertumuhan dan perkembangan lahir dan batin. Dalam arti bahwa individu
atau pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang mempunyi ciri khas
tersendiri. Perkembangan individu menjadi seorang pribadi tidak hanya didukung
dan dihambat oleh dirinya sendiri melainkan juga didukung dan ihambat oleh
kelompok disekitarnya.
Menurut Mursid Sumaatmadja, kelengkapan dn keserasian
anggota tubuh, ketajaman panca indra, susunan jaringan syaraf dan proses kerja
hayat lainya. Besar pengaruhnya terhadap perkembangan potensi potensi seorang
individu.[2]
Pada masa dewasanya manusia lebih banyak menghadapi
masalah hidup yang tidak dapat dihadapi dengan insting atau kebiasaan kebiasaan
saja. Manusiapun mempunyai insting tetapi manusia tidak semata mata dikuasai
oleh insting. Manusia mempuyai kemampuan kemampuan yang dapat berkemang
kesegalah arah untuk menyesuiakan diri dangan keadaan yang silih berganti.
Manusia mempunyai bebagai pembawaan, kesadaran, perasaan, cita cita, pikiran
dan sebagainya yang kesemaunya berpengaruh terhdap hidupnya.[3]
Teori
Perkembangan
1. Teori
Navitisme (pembawaan)
Menurut Schopen Heur (Jerman) bahwa perkembangan itu
semata mata ditentukan oleh sesuatu yang telah ada di dalam diri individu yang
dibawa sejak lahir
2. Teori
Empirisme (pengalaman)
Menurut J. Locke (Inggris) bahwa perkemangan anak semata
mata ditentukan oleh pengaruh pengaruh dari luar berdasarkan pendapat tersebut
berarti :
· Pembawaan
kodrat (dasar, bakat, sifat sifat keturunan) dimiliki sejak lahir tidak diakui.
· Peranan
dari pembawaan, dasar, bakat tidak di akui
3. Teori
konvergensi (kerjasama peraduan)
Menurut W.stern (Jerman) bahwa perkembangan anak itu
ditentukan oleh proses kerjasama atau perpaduan antara faktor faktor dalam dan
fakor faktor luar.
4. Teori
Biogenetis (Teori ulangan)
Perkembangan suatu makhuk adalah ulangan dari pada
perkembangan seluruh jenisnya.
Konsep
Konsep perkembangan
1. Konsepsi Asosiasi
Konsepsi asosiasi ini berpendapat bahwa
hakikatnya perkembangan manusia / individu merupakan proses asosiasi dimana
bagian bagian lebih penting dari pada keseluruhan.
2. Kosepsi Gestald
Konsepsi gestald ini berlawanan dengan konsepsi asosiasi,
global dahulu baru bagian bagian. Konsepsi gestald ini mengatakan bahwa
perkembangan itu adalah merupakan proses diferensiasi yaitu proses untuk
memisah misahkan dan membedakan.
3. Konsepsi
Neo-gestald
Konsepsi ini menerangkan bahwa sturktur pribadi
digambarkan terdiri dari lapisan dan makin besar anak, lapisan ini akan semakin
bertambah.
4. Konsepsi Sosiologis
Konsep ini menerangkan bahwa proses perkembangan seorang
individu berasal dari proses sosialisasi.
5. Konsepsi
Freudianisme
Konsep ini menerangkan bahwa dorongan manusia pada
mulanya berawal dari insting manusia itu sendidri yang belum mengenal batas dan
menuntut terpenuhinya keinginan tersebut baik yang di benarkan oleh norma
masyarakat atau tidak. Maka freud berpendapat bahwa pada dasarnya anak anak itu
asosial. Maka anak itu dalam proses hidupnya individu. Mengalami perubahan dari
anak anak, remaja, dan dewasa dengan adanya proses tersebut masyarakat membuat
suatu aturan yang bisa mengatur hidup dalam bermasyarakat.
B. Keluarga
Kelarga adalah unit/satuan masyarakat terecil yang
sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.[4] Keluarga merupakan sebuah grup yang
terbentuk dari perhimpunan laki laki dan perempuan yang berlangsung lama untuk
menciptakan dan membesarkan anak anaknya. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni
merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri dan anak anak
yang belum dewasa.
Fungsi Keluarga
a. Fungsi
Hubungan Seksual
Mengenai fungsi seksual dalam keluarga dapat di kemukakan
bahwa, privilage seksual yang diberikan kepada dua orang suami istri. Itu
memperkokoh hubungan mereka didalam keluarga keluarga inti terseut di dalam
melaksanakan fungi seksual dalam keluarga, tiap tiap masyarakat menyusun tata
tertib berdasarkan atas nilai nilai sosial budaya dan faktor kebtuhan biologis.
b. Fungsi Ekonomi
Untuk kegiatanhidupnya keluarga harus mengusahakan
penghidupannya. Di dalam masyarakat yang sederhana, pembagian kerja dalam
kerjasama ekonomi dilakukan antara anggota keluarga. Tugas anggota keluarga dan
kerjasama ekonomi itu pada umumnya saling melengkapi. dan pembagian tugas serta
pekerjaan yang di lakukan oleh anggota anggota keluarga seperti suami istri.
Khususnya oleh para wanita pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh faktor
kebudayaan dari pada kondisi fisik maupun psikologi.
c. Fungsi
Reproduksi
Dorongan dasar dari manusia untuk melangsungkan kehidupan
jenisnya menimbulkan basic needs untuk menimbulkan daya tarik seks, percintaan,
pengorbanan menimbulkan seksual yang kemudian dapat menghasilkan keturunan.
d. Fungsi Edukasi
Dari lingkungan keluarga tersebut anak belajar berbahasa,
mengumpulkan pengertian pengertian dan menggunakan nilai nilai kebudayaan yang
berlaku. Dia akan dibebankan dalam keluarga pada masa kanak kanak di sesuaikan
dengan daya tangkap dan sifat sifat emosionalnya.
C. Masyarakat
Menurut WJs. Poerwodarmato masyarakat adalah pergaulan hidup
manusia dalam suatu tempat dengan ikatan ikatan dan aturan tertentu. Sedangkan
menurut linton, masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu individu
yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama. Dalam wakatu yang lama itu
kelompok manusia yang belum terorganisasi mengalami proses fundamental yaitu
adaptasi dan organisasi dari tingkah laku dari anggota anggota.
Dapat disimpulkn bahwa masyarakat adalah kelompok manusia
yang telah lama bertempat tinggal disuatau daerah tertentu dan mempunyai aturan
yang mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepeda tujuan yang sama.
Unsur
Unsur Terbentknya Masyarakat :
1. Harus ada kelompok
(perkumpulan) manusia dan harus bayak jumlahnya dan bukan mengumpulkan
binatang.
2. Telah berjalan
dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu.
3. Adanya aturan
(undang undang) yang mengatur mereke bersama
Faktor Faktor Yang Mendorong Manusia Hidup Bersama :
1. Adanya dorongan
seksual yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya.
2. Adanya kenyataan
bahwa manusia itu adalah seibu tidak bisa atau sebegai makhluk lemah. Karena
itu mendesak atau mencari kekuatan bersama yang terdapat dalam perserikatan
dengan orang lain sehingga mereka berlindung bersama sama dan mengejar
kebutuhan hidup sehari hari.
3. Adanya kesamaan
keturunan, kesamaan teritorial, kesamaan nasib, kesamaan keyakinan/cita cita
serta kesamaan kebudayaan.[5]
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat dapat di golongkan menjadi masyrakat
sederhanadan masyarakat maju.
a. Masysarakat
Sederhana
Dalam
lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cendrung di
bedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja menurut jenis
kelamin
tampaknya ada latar belakang kelemahan dan kemampuan seorang wanita dan pria
dalam menghadapi tantangan alam yang buas pada saat itu.
b. Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial atau
lebih akrab dengan organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang ingin di capai organisasi kemasyarakatan
itu.
Dalam
masyarakat maju dapat di kelompokkan menjadi masyarakat industri,
dan non indutri.
· Masyarakat
industri
Pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan
masyarakat sesuai dengan taraf pekembangannya.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks suatu tanda bahwa
kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan
saling ketergantungan antar kelompok masyarakat.
1. Kelompok primer
Adalah kelompok yang ditandai ciri ciri saling mengenal
antar anggota anggotanya serta kerja sama erat dan bersifat pribadi, sebagai
salah satu
hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi adalah
peleburan indiviu individu dalam suatu kelompok sehingga tujujuan individu
adalah tujuan kelompok.
2. Kelompok Sekunder
Adalah kelompok yang tidak saling mengenal dalam hubungan
secara langsung.
· Masyarakat
non indstri
1. Kelompok primer
Dalam kelompok primer. Interaksi antar anggota terjalin
lebih erat , akrab. Kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati, serta
menjalankan idak secara paksa atau sesuai kepada kasadaran, tanggung jawab para
anggota dan berlangsung atas dasar simpati dan secara sukarela.
2. Kelompok sekunder
Para anggota menerima pembagian tugas atas dasar
kemampuan dan keahlian tertentu. Hal hal semacam itu diperukan untuk mencapai
target dan tujuan tertentu yang telah diflot dalam program yang telah sama sama
disepakati.
[1] sidi gazalba, kebudayaan sebagai ilmu.
(Djakarta, pustaka Antara 1967) hal 105.
[2] H.M. Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar
(Badung; cu. Putaka setia. 1997) hal 78-79
[3] Hartomo dan Anircun aziz. Ilmusosial
dasar (Jakarta; Bumi Sksara. 1997) hal 61
[4] Arifin Noor op-cit 80
[5] Hartomo op-cit. Hal 95
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Manusia
adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa
dan raganya oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keteraduan
antara perkembangan jasmani maupun rohani. Namun keluarga adalah sebagai suatu
tempat untuk memenuhu hasrat dan keinginannya baik secara biologis
maupun psikis. Sedangkan masyarakat adalah suatu wadah bagi individu dan individu
lainnya membentuk suatu sosialisasi atau hubungan yan lebih luas.
Daftar
kepustakaan
1. Gazalba,
srdi. 1967. Kebudayaan sebagai ilmu.
Djakarta
; pustaka setia
2. H.
M. Arifin noor. 1997. Ilmu sosial dasar.
Bandung
; cv. Putaka setia
3. Hartomo
dan anircun aziz. 1997. Ilmu sosial dasar.
Jakarta
; Bumi aksara
0 komentar:
Posting Komentar