LAPORAN KEBUDAYAAN

Jumat, 05 Oktober 2012

Kesenian Jabar Hampir Punah
                Menutut dinas Pariwisata Kebudayaan Jawa Barat mendata seni tradisonal sejak 2009 bekerja sama dengan BNPB, Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung, Taman Budaya Jawa Batat, dan komunitas seniman. Hasilnya bahwa Jawa Barat memiliki 398 jenis keseniaan tradisonal, tetapi kini 39 jenis diantaranya punah dan tidak pernah dipentaskan kembali. Karenan ketidak pedulian pemerintah daerah dan masyarakat menjadi salah satu penyebabnya.
            Jika kesenian tradisional di daerah Jawa Barat tidak pernah dipentaskan dan tak pernah ada regenearasi maka lama-kelamaan kebudayaan itu akan punah. Beberapa kesenian yang punah adalah topeng tanji dari Karawang, tari ondol-ondol dari Purwakarta, seni pertunjukan memeniran dari Bogor, topeng gong dari Sukabumi, wayang mojang dari Cianjur serta wayang sunda, ronggeng abrag dan suriwit dari Bandung.
            Selain itu ada juga palasiang dari Sumedang, bombangan dari Ciamis, reog cirebonan dari Cirebon, opera sunda dari Bandung, Serta balengko dan wayang tambung dari Bekasi. Beberapa kesenian itu tidak pernah dilihat generasi sekarang tetapi tercatat dalam sejumlah naskah lama, menurut kepala BPNB Bandung Toto Sucipto. Kesenian itu antara lain. Karawitan elet, empet, mamanukan, dan sarawalet. Itupun hanya sekedar nama tapi tak pernah terlihat pementasannya.
Menurut Toto agar tidak semakin banyak kesenian trafisional yang terancam punah, sejumlah pihak berupaya melakukan revitalisasi. Selain itu pemerintah daerah didorong mementaskan kesenian tradisional dalam berbagai acara sehingga jenis keseniannya diketahui masyarakat dan seniman pun merasa dihargai
Kurator Taman Budaya Jawa Barat Mas Nano Muda, menuturkan, pihaknya telah melakukan revitalisasi sepuluh kesenian tradisional selama 2008-2012. Fokus adalah kesenian tradisonal yang berada di ambang kepunahan akibat minimnya pewarisan dan ketiadaan alat kesenian.
Revitalisasi dilakukan pada dombyak dari Purwakarta, lengkong batong dari Bogor, topeng minor dari Subang dan ketuk tilu dari Bandung. Sementara pewarisan dilakukan untuk kesenian topeng tambi dari Indramayu, parebutseeng dari Kabupaten Bogor, gamelan sari oneng dari Sumedang dan kemprongan dari Kuningan.
“Tahun ini diperkirakan akan ada 10 kesenian yang direvitalisasi dan sepuluh lainnya mendapatkan pewarisan budaya. Jenis keseniannya sedang dibicarakan, merujuk pada ketersediaan bahan dan pewarisannya,”kata Mas Nano Muda

                                                                       
Sumber : Kompas, 5 oktober 2012

0 komentar:

Posting Komentar